Friday, September 15, 2006

Tahun depan emas murni 300 ribu/gram

Makin terpuruknya perekonomian Amerika, bahkan saking terpuruknya sehingga Amerika melancarkan jurus maut andalannya yaitu perang. Yaa... perang adalah penangkal jitu resesi, karena dipastikan setelah perang akan banyak proyek. Tetapi sepertinya Amerika sudah terlanjur terpuruk, hutang luar negerinya terus membengkak, mata uangnya sudah mulai tidak kompetitif, bubble di bursa saham, bangkrutnya raksasa-raksasa industri di Amerika beserta skandal-skandal yang terjadi membuat negara paman sam tersebut semakin terseok-seok perekonomiannya. Indonesia setali tiga uang alias sami mawon, entah disadari oleh tidak oleh rakyat, negara indonesia diatur oleh amerika lewat IMF, bank dunia, embargo, dll. Yah, Indonesia memang sudah terlanjur jadi negara konsumen, semuanya beli, akhirnya ketergantungan. Sebetulnya Indonesia bisa bangkit dan melepas ketergantungan dengan mulai memproduksi kebutuhannya sendiri, tapi tentu aja ditentang status quo, dan politikus yang mengaku memperhatikan anak cucu bangsa tetapi gak tau bedanya investasi baik dan investasi buruk, taunya cuma ada duitnya apa nggak.
Seorang investor sejati, apapun keadaan perekonomian, harus mampu membuat rencana dan membuat keuntungan. Saat resesi, harga2 naik, biaya naik, dan ongkos produksi pun naik, tetapi pemasukan relatif tetap. Reaksi alamiah adalah berhemat. Harga2 naik membawa inflasi. Lebih baik hitung sendiri berapa inflasi yang terjadi sebenarnya daripada denger kata pemerintah, caranya gampang, ingat2 tahun lalu harga ayam berapa, sekarang berapa, lalu hitung % kenaikannya, nah itulah kira2 inflasinya, kalo lupa ayam ya boleh pake kambing, beras, cabe merah, cabe kriting, wortel tanpa daun, dll yang jaman dulu sering denger infonya di radio. Memang ada faktor supply demand, tetapi hal tersebut dapat membuat perhitungan lebih aman (konservatif). Inflasi berarti penurunan nilai mata uang. Harga naik berarti nilai mata uang turun. Investasi yang naik saat inflasi beberapa diantaranya adalah properti dan emas. Bedanya, properti ada bandarnya emas gak ada, properti bisa diciptakan kapan aja emas hanya ada sejumlah yang ditambang. Entah tahun depan seperti apa, tetapi kalau terus-terusan begini maka diperkirakan harga emas bakal 300ribu/gram atau lebih tahun depan. Kadang harga sesuatu itu gak naik pelan2, ingat waktu krisis moneter harga dolar dan emas naik loncat-loncat, cuma waktu itu indonesia yang krisis, sekarang amerika. Jadi pegang dolar apa emas? Saya pilih emas, long position... sayang anak, sayang anak...