Thursday, August 10, 2006

Bisnis harus jujur

Alkisah suatu hari di kantin sebuah sekolah SMA Harapan Orang Tua, dua orang siswa bernama Budi dan Roni sedang makan mie ayam, ketika Udin yang mendapat predikat kutu buku datang menghampiri. Setelah memesan 1 botol dingin "apapun makanannya", Udin duduk bergabung. Setelah beberapa obrolan ringan, Budi kemudian bertanya ke Udin mengenai test mendadak yg dilakukan kemarin oleh guru fisika mereka, kira2 begini alur percakapannya:
Budi: "Din, kamu kemarin jawab soal no. 7 pake rumus apa ya?"
Udin: "Soal no. 7 ? Oh, aku pake rumus A."
Roni yang dari memang banyak omong tiba-tiba menimpali: "Wah, bener tuh, sama dong, saya juga pake rumus A karena pertimbangan saya adalah bla..bla..bla.. dan setelah saya cek di buku tenyata rumus tersebut adalah"
Udin yang dari tadi udah rada sebel dengerin ocehan Roni tiba-tiba memotong: "Tapi ternyata salah Bud, mestinya pake rumus B, aku kurang teliti membaca soal."
Hihihihi...
Malam minggu kemarin, pak ustadz memanggil katanya perlu bantuan, ternyata beliau ada kerjaan bikin program komputer dan lagi cari programmer yang mampu. Setelah ngobrol dengan tim beliau sekitar 2 jam, pak ustadz bilang kalo dia baru tau kalo kerjaannya demikian rumit, soalnya udah beberapa orang IT yang dia undang selalu menanggapi dengan enteng tapi udah langsung buka harga dan uang muka serta syarat lainnya, pokoknya terima beres aja katanya, tapi nggak menjelaskan rinci gimana metode dan langkah2nya. Terus terang, di jaman yang penuh tipu menipu gini, pak ustadz rada ngeri ngasih project dan uang muka ke orang tapi gak jelas gimana kerjanya, tapi sempat terpikir kalo mungkin itu dapurnya lah, rahasia. Tapi kemarin pak ustadz jadi heran karena saya jelasin aja metoda2 yang mungkin apa aja, menjelaskan kesalahan input data yang terjadi, kesalahan software project mangement, kemudian kasih solusi dan saran, dan ketika ditanya harga malah tanya balik terserah pak ustadz aja karena program ini untuk ummat insya Allah berkah. Walhasil dari pertemuan tersebut tim pak ustadz jadi agak ketar-ketir dan sepertinya harus merevisi spesifikasi software-nya yang penuh asumsi semua bisa dikerjakan IT dengan sempurna, padahal IT kan juga manusia punya rasa punya hati, jangan samakan dengan sambal terasi. Salah satu tantangan adalah data dalam format ms word, terpisah2 karena yang input datanya ada banyak, data dalam bahasa arab, program harus bisa melakukan pencarian ke semua data dengan cepat lalu menampilkan, kemudian program tersebut harus mampu buat agar data tersebut tidak dapat dibajak. Alhamdulillah, pusing saya...